Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

davidasync
4 min readSep 17, 2017

--

Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking — Loading time atau render time yang lama dapat membuat kabur pengunjung website kita. Terdapat banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecepatan loading dan render suatu website. Caching adalah salah satu solusi yang memberikan dampak paling besar terhadap website. Website yang memiliki loading time yang cepat berarti website yang cintai oleh google. Dan terdapat banyak sekali plugin cache wordpress, penulis sampai menghabiskan waktu seharian untuk mencicipi plugin caching dan melakukan research di google untuk mencari absolute winner dari caching plugin ini.

Sebenarnya apa itu caching ?

browser cache — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Cache adalah suatu area dalam memory komputer yang berisikan informasi yang telah diambil. Ketika suatu website telah ter-cached, artinya halaman, atau gambar, atau file, dan komponen lain dari suatu website sudah disimpan dalam local storage pengguna (dalam konteks ini pengunjung).

Browser seperti google chrome, mozila, atau safari memiliki sistem cache-nya sendiri untuk menyimpan static file seperti html, javascript, dan css. Hal ini menjelaskan mengapa ketika kita membuka halaman dari suatu website untuk pertama kali, loading time-nya lebih lama daripada kedua dan selanjutnya karena browser menyimpan informasi setiap kali kita membuka halaman website yang baru. Jika browser tidak mendapatkan informasi baru dari hasil browsing kita maka browser akan menampilkan hasil cache-nya.

Jika sudah ada cache di browser mengapa perlu plugin cache wordpress lagi ?

source: https://2020qconnect.com/wp-content/uploads/sites/3/2016/08/compression.png

Hal yang sama dilakukan oleh plugin cache wordpress. Jika browser melakukan cache pada sisi frontend (visitor), plugin cache wordpress melakukan caching pada sisi backend. Terdapat beberapa cara yang penulis ketahui untuk melakukan caching pada sisi backend di antaranya:

  1. Salah satu cara untuk melakukan cache adalah menyimpan halaman yang sudah di buka oleh pengunjung dalam bentuk static file sehingga website tidak perlu lagi melakukan koneksi ke database.
  2. Cara lain adalah membuat server caching sendiri untuk data — data yang pernah di akses oleh pengunjung, salah satu tools yang mendukung hal ini adalah redis dan memcached.
  3. Varnish cached, melakukan cached untuk HTTP reverse proxy.

Untuk cara nomor 2 dan 3 open source community sudah menyediakan caranya sendiri untuk mengintegrasikannya untuk wordpress, plugin wordpress yang dibahas kali ini lebih ke cara nomor 1.

Lalu Apakah Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking ?

Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Berdasarkan research, terdapat website yang telah melakukan benchmarking terhadap beberapa plugin cache wordpress yaitu wpdevshed.com. Ia melakukan percobaan terhadap plugin cache wordpress yaitu,

Dan beberapa cache yang ia tidak test,

  • Brutal Cache — Terakhir di-update 3 tahun yang lalu dan tidak bekerja
  • Batcache — sangat bergantung pada memcached, sehingga tidak termasuk dalam testing ini
  • WP Superperformancepremium cache yang belum launch
  • Litespeed Cache

Dalam test ini, ia menggunakan tools untuk menilai page speed setelah meng-install plugin tersebut,

  1. Google PageSpeed Insights
  2. gtmetrix
  3. Apache benchmark
  4. Pingdom
  5. Webwait

Hasil dari Google PageSpeed Insights dan GTMetrix

Pagespeed insight — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Dari tes ini dapat diambil kesimpulan beberapa plugin seperti tidak berdampak apa apa terhadap performance website. Pada test Google PageSpeed Insights, WP Super Cache memberikan hasil terbaik untuk di bagian mobile dan desktop. Pada gtmetrix, wp rocket jauh mengalahkan yang lain.

Plugin cache wordpress terbaik berdasarkan PageSpeed Insights dan GTMetrix adalah

  1. WP Fastest Cache
  2. WP Super Cache
  3. WP Rocket Cache

Hasil dari Apache Benchmark

Apache Benchmark — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Apache benchmark adalah tools untuk mengetahui seberapa cepat server memberikan response dan seberapa baik meng-handle banyak request. beberapa plugin melakukan peningkatan terhadap jumlah request yang dapat di-handle dan dapat dilihat WP Fastest Cache, WP-Cache.com, dan WP Rocket dapat menerima 3x lipat dari plugins lain.

Berdasarkan Apache Benchmark,

  1. WP Rocket
  2. WP-Cache.com
  3. WP Fastest Cache

Hasil dari Pingdom

Pingdom — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

berdasarkan pingdom, salah satu tools benchmarking comparison favorit penulis yaitu Pingdom,

  1. WP Rocket
  2. WP Super Cache
  3. W3 Total Cache

Hasil dari Avarage Webwait

web await — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Hasil dari webwait menunjukkan,

  • WP Rocket
  • WP Super Cache
  • W3 Total Cache

Hasil dari Median Webwait

web median — Plugin Cache WordPress Terbaik Berdasarkan Research Benchmarking

Hasil dari median webwait menunjukkan,

  • WP Rocket
  • Wp- Cache.com
  • Super Static Cache

Kesimpulan hasil benchmarking

Berdasarkan hasil testing dari benchmarking tools tersebut dapat kita simpulkan,

  1. WP Rocket, tak diragukan lagi wp rocket memang plugin cache wordpress terbaik namun perlu diperhatikan wp rocket adalah plugin premium seharga 39$ per 1 install untuk 1 tahun.
  2. WP Super Cache, instalasi sangat mudah dan melakukan improve dengan sangat baik sudah tak diragukan lagi wp super cache adalah plugin cache wordpress GRATIS terbaik.
  3. W3 Total Cache, terdapat 16 tab untuk configurasi caching, mendukung instalasi varnish, new relic, cdn, dan yang tak diragukan lagi speednya membuat W3 total cache menduduki posisi ketiga.

Performance is the best way to shut people up ~ Marcus Lemonis

Originally published at nginy.net on September 17, 2017.

--

--

davidasync
davidasync

Written by davidasync

The Joy of discovery is one of the best things about being a software developer ~ Eric Elliott

No responses yet