7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi — Peralihan zaman ke era modern ditandai dengan semakin pesatnya teknologi berkembang dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, menciptakan sebuah masa dimana berbagai kegiatan manusia tidak terlepas dari adanya peran dunia digital dan berbagai inovasinya. Karena itulah artikel fakta nginy.net kali ini akan membahas mengenai salah satu bentuk perubahan terbaru pada lini kehidupan manusia, khususnya di bidang perekonomian, imbas dari kemajuan teknologi digital.
Berbagai bidang dan lini kehidupan beralih dari sistem manual kebentuk otomatis, mengubah kinerja sistem pendidikan, perbankan, kesehatan dan lainnya menjadi lebih akurat dan praktis. Berbagai kebiasaan dan produk dunia lama mereka, dianggap menjadi suatu yang kuno dan tidak sesuai dengan laju perkembangan zaman. Alhasil, berbagai inovasi dan pengaruh teknologi mulai diterapkan untuk menciptakan sebuah bentuk dan trend modernitas yang baru. Tidak terkecuali pada sistem perekonomian.
Salah satu produk pembaharuan yang ada pada bidang perekonomian adalah bentuk sistem keuangan kontemporer yang ‘terkontaminasi’ dengan unsur ‘virtual’. Yak, itulah mata uang digital atau yang sekarang ini terkenal dengan sebutan Bitcoin (BTC).
Sebenarnya seperti apakah mata uang digital atau Bitcoin itu? Didalam artikel kali inilah nginy.net akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan membahas 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi agar lebih mengenal mengenai trend mata uang digital atau yang juga dikenal dengan Bitcoin.
1) Uang digital yang pertama dibuat adalah Bitcoin
Uang digital yang pertama dibuat adalah Bitcoin — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Uang digital atau yang disebut dengan cryptocurrency adalah suatu rekayasa teknologi dibidang keuangan dimana sistem yang dimilikinya berbasis pada pertukaran data dan informasi numerik, melibatkan kurs digital, dan tanpa adanya bank sentral sebagai administrator tunggal yang mengatur pelaksanaan serta peredarannya.
Uniknya, sistem cryptocurreny ini lahir dari debut Bitcoin, sang uang digital pertama yang pernah ada di muka bumi ini. Bitcoin itu sendiri terbuka pada masyarakat luas pada tahun 2009 dimana pada saat itu harga yang dimilikinya belum setinggi sekarang. Diciptakan oleh pihak yang menamakan diri sebagai “Satoshi Nakamoto”, founder Bitcoin itu hingga sekarang tidak diketahui keberadaannya serta tidak ada informasi apapun mengenai mereka. Misterius!
Read More Apa itu Bluescreen Pada Sistem Operasi Windows
2) Sistem keuangannya lebih seperti barang dibandingkan uang
Sistem keuangannya lebih seperti barang dibandingkan uang — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Sistem keuangan konvensional yang berkutat pada aturan persebaran serta nilai tukar antara satu mata uang dengan mata uang lainnya merupakan kajian pokok dari perekonomian dunia dan kestabilan suatu negara. Dengan adanya sistem keuangan yang telah ada selama ini, tingkat perkembangan suatu negara dapat dihitung dan bisa dijadikan sebagai suatu standar penghitungan jumlah kekayaan yang dimiliki berbagai pihak.
Namun berbeda dengan yang sudah-sudah, sistem keuangan digital sendiri lebih tepat dikatakan seperti sistem perekonomian yang berkutat pada persediaan dan permintaan (supply and demand) ketimbang sistem keuangan konvensional dunia. Uniknya, uang digital tidak memiliki ‘bentuk fisik’ yang dapat diatur persebarannya. Akibatnya, harga yang dimilikipun sama halnya seperti harga sebuah ‘barang langka’ yang dipengaruhi berdasarkan ketersediaan supply yang ada pada pasar. Hanya ada satu hal yang menjaga nilainya untuk bisa tetap ajek, yaitu jumlah peredaraannya yang tidak akan pernah melebihi angka 21 juta Bitcoin diseluruh dunia.
3) Bitcoin hanya bisa didapatkan melalui trading atau mining
Bitcoin hanya bisa didapatkan melalui trading atau mining — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Seperti yang sudah dijabarkan diatas, dikarenakan jumlah Bitcoin yang sudah pasti dan tidak akan bisa bertambah, pasokan dari Bitcoin itu sendiri hanya bisa didapatkan dengan beberapa cara tertentu saja, diantarnya: trading atau pertukaran berbasis transaksi dan dengan mining atau ‘menambang’ Bitcoin.
Trading atau pertukaran, seperti yang umum kita ketahui, adalah dengan melakukan sebuah transaksi dengan melibatkan Bitcoin sebagai item yang dibayarkan / ditukarkan. Hal ini biasa dilakukan oleh suatu pihak yang menginginkan Bitcoin (buyer/trader) dengan si empunya Bitcoin itu sendiri (owner/seller).
Cara kedua adalah dengan Bitcoin mining atau menambang. Berbeda dengan cara menambang emas atau logam-logam lainnya yang menggunakan peralatan-peralatan pertukangan, menambang Bitcoin lebih seperti menguraikan sekumpulan data atau pun informasi numerik berbasis digital yang nantinya akan memberikan sang miner (sebutan bagi para penambang Bitcoin) sebuah block Bitcoin baru.
Dan hingga saat ini, Bitcoin yang dapat ditambang hanya tersisa kurang lebih 20% dari jumlah yang sudah disebutkan diatas. Berminat mencoba mining atau lebih berminat trading?
4) Bitcoin disimpan pada wadah khusus yang dinamakan wallet
Bitcoin disimpan pada wadah khusus yang dinamakan wallet — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Dikarenakan Bitcoin merupakan sebuah produk yang kontemporer, maka sistem penyimpanan yang dimilikinya pun berbeda dengan bentuk-bentuk kekayaan konvensional yang lain. Jika uang kertas, koin, perhiasan, dan berbagai surat berharga dapat disimpan pada brangkas, atau aset tabungan dapat disimpan pada bank serta pihak-pihak penyedia layanan keuangan yang lain, maka Bitcoin yang masih bersifat ‘abu-abu’ memerlukan tempat penyimpanannya sendiri. Ya, ‘dompet’ atau wallet Bitcoin adalah satu-satunya pilihan penyimpanan untuk Bitcoin.
Read More 6 Kelebihan Samsung Galaxy S9 Dibandingkan iPhone X
Dompet khusus bitcoin itu sendiri dapat hadir dalam berbagai bentuk. Dari yang gratis hingga yang berbayar, dari yang bersifat digital maupun physical, ataupun yang bersifat pribadi sampai menggunakan pihak ketiga-pun dapat menjadi pilihan. Berbagai dompet ini dirancang untuk menyimpan data transaksi dan jumlah dari Bitcoin yang kita miliki serta perkembangannya. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dompet Bitcoin pun semakin canggih, baik dari enkripsi keamanan hingga aksesibilitas kemudahan transaksi yang ditawarkan.
5) Volatilitas yang terkesan semaunya
Volatilitas yang terkesan semaunya — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Dikarenakan pangsa ‘pasar’ Bitcoin yang bersifat ‘liar’ dan tanpa adanya peraturan yang mengikat, maka harga yang dimiliki Bitcoin itu sendiri akan sangat fluktuatif dan tidak ajek. Hal ini disebut dengan volatilitas atau ‘market mood’, yaitu besaran harga yang menunjukkan tingkat kestabilan suatu harga produk dipasaran pada periode waktu tertentu.
Ini semua dikarenakan harga Bitcoin itu sendiri ditentukan oleh banyaknya pasokan pada rentang waktu tertentu. Jika banyak owner yang mempertahankan kepemilikan Bitcoin-nya, maka hargapun akan melonjak. Begitupun sebaliknya, jika banyak owner merasa perlu melepaskan Bitcoin yang ia miliki, maka harga Bitcoin pun akan menukik tajam. Wah, seperti bisnis calo saja ya?
6) Bitcoin memiliki anak uang digital
Bitcoin memiliki anak uang digital — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Terdapat sebuah keunikan tersendiri bagi mata uang digital yang tidak dimiliki oleh mata uang konvensional. Jika mata uang konvensional menerapkan sistem horizontal, dimana tinggi rendahnya suatu mata uang hanya ditentukan oleh nilai tukarnya saja dan tidak terdapat ‘derajat’ tertentu yang menyatakan suatu mata uang bersifat lebih tinggi dari suatu mata uang lainnya, uang digital menggunakan sistem yang tepat sebaliknya.
Read More 7 Website Yang Paling Sering Dikunjungi Di Dunia Ini
Dikarenakan uang digital tidak memiliki suatu nilai tukar yang pasti, melainkan hanya berbasis pada keberadaan supply and demand pada pasar yang ada, sistem vertikal-lah yang digunakan dalam peredaran uang digital. Sebagai dampaknya, terdapat banyak ‘anak’ uang digital yang memiliki derajat lebih rendah ketimbang Bitcoin sebagai sang indukan. Pada jumlah tertentu, ‘anakan’ uang digital ini dapat dikonversi kedalam satuan Bitcoin yang memiliki nilai tukar dengan uang konvensional (baik Dollar, Euro, Poundsterling, dan mata-uang konvensional lainnya) paling tinggi diantara mata uang digital yang lainnya. Beberapa contoh ‘anakan’ uang digital seperti Ethereum, Litecoin, Dogecoin, Ripple, dan lain-lain, adalah yang paling populer serta banyak digandrungi oleh para trader cryptocurrency. Wah, jadi bingung pilih yang mana.
7) Bitcoin ilegal di-Indonesia
Bitcoin ilegal di-Indonesia — 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi
Meskipun beberapa negara-negara besar, yang sudah lebih dahulu ‘melek’ teknologi, telah melegalkan Bitcoin serta memfasilitasi warga negaranya dengan sejumlah sarana dan prasarana, tidak begitu dengan Indonesia. Beberapa undang-undang yang mengatur tentang keuangan serta perekonomian, khususnya uang digital, telah diterapkan jauh-jauh hari oleh pemerintah.
UU №6 Tahun 2009 dan UU №7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menyatakan bahwa Bitcoin dan uang-uang digital lainnya bukanlah suatu mata uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia. Walhasil, mungkin akan terdapat lebih banyak kesulitan bagi para trader Indonesia dalam mengkonversikan Bitcoin atau uang-uang digital lainnya kebentuk yang lebih ramah konsumsi. Masih berminatkah?
Dan beberapa fakta diatas tersebutlah yang merupakan 7 Fakta Mengenai Bitcoin Yang Patut Diketahui Sebelum Berinvestasi. Dengan adanya berbagai kemajuan teknologi, sudah sepantasnya bila berbagai aktivitas manusia menjadi lebih simple lagi. Namun, apakah itu juga berarti harus mengganti sistem-sistem yang sudah ada terlebih dahulu? Silahkan tinggalkan komentarmu di kolom yang tersedia dan like serta share ya!
By: Sir Lord Artaz Gang
Take a simple idea and take it seriously — Charlie Munger
Originally published at nginy.net on May 13, 2018.